Kamis, 06 Desember 2012


Keuntungan dari E-commerce
Keuntungan yang dapat diambil dari penerapan e-commerce dapat dilihat dari 3 pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan masyarakat.
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Pasar internasional
Dengan penerapan e-commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara dengan adanya teknologi digital. Pihak perusahaan dapat bertemu dengan partner dan kliennya dari seluruh penjuru dunia. Hal ini
menciptakan sebuah lembaga multinasional virtual.
b. Penghematan biaya operasional
Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat, memproses, mendistribusikan, menyimpan,
dan memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan.
c. Kustomisasi masal
E-commerce telah merevolusi cara konsumen dalam membeli barang dan jasa. Produk barang dan jasa dapat dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen. Contohnya, di masa lalu saat perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya dapat membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat memang hanya warna tersebut. Namun sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi mereka hanya dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna mobil yang mereka inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya dengan mengunjungi website Ford di internet.
d. Berkurangnya kendala inovasi
Yang dimaksud adalah dengan e-commerce, suatu perusahaan dapat menghemat sumber daya karena mereka tidak dipusingkan dengan sulitnya membuat penemuan baru untuk modifikasi produk mereka. Sebagai contoh, perusahaan seperti Motorola (mobile phone) dan Dell (komputer) dapat mengumpulkan para konsumennya yang memesan sebuah produk. Para konsumen dapat membuat suatu daftar mengenai spesifikasi produk baru yang mereka inginkan dan mengirimkannya ke perusahaan secara on-line. Kemudian perusahaan dapat merencanakan produksi suatu produk berdasarkan spesifikasi konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam jangka waktu beberapa hari.
e. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah
Internet lebih murah dari sebuah jaringan tambahan yang hanya digunakan untuk telepon. Adalah lebih murah untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via internet daripada melakukan dial telepon secara langsung.
f. Digitalisasi proses dan produk
Contohnya pada kasus produk software dan audio video, produk digital tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat e-mail secara langsung ke konsumen melalui internet dalam format digital. Hal ini tentu
saja menghemat waktu dan biaya pengiriman produk.
g. Batasan waktu kerja dapat diatasi
Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu beroperasi tiap hari.
2. Bagi konsumen
a. Akses penuh 24 jam / 7 hari
Konsumen dapat berbelanja atau mengolah bernagai transaksi lain dalam 24 jam sepanjang hari, sepanjang tahun di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo, membuat pembayaran, dan
memperoleh informasi lainnya.
b. Lebih banyak pilihan
Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk yang bisa dipilih, namun juga daftar supplier internasional sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang lebih banyak.
c. Perbandingan harga
Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan membandingkan harganya dengan mengunjungi berbagai situs yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah website tunggal yang menampilkan berbagai harga dari sejumlah provider.
d. Proses pengantaran produk yang inovatif
Dengan e-commerce proses pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet.
3. Bagi masyarakat
a. Praktek kerja yang lebih fleksibel
E-commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel dalam menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja dari rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke kantor.
b. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain
Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
c. Kemudahan akses fasilitas public
Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.
Kekurangan E-commerce
Walaupun adanya e-commerce memberi banyak keuntungan, masih terdapat berbegai kekurangan dari e-commerce antara lain:
1. Bagi organisasi / perusahaan
a.    Keamanan sistem rentan diserang
b.    Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan persaingan tidak sehat
Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga.
c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru
Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan biaya.
2. Bagi konsumen
a. Perlunya keahlian computer
Tanpa menguasai keahlian computer, mustahil konsumen dapat berpartisipasi dalam e-commerce. Pengetahuan dasar computer diperlukan, antara lain pengetahuan mengenai internet dan web.
b. Biaya tambahan untuk mengakses internet
Untuk ikut serta dalam e-commerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu saja menambah pos pengeluaran bagi konsumen.
c. Biaya peralatan computer
Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu saja dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya. Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan konsumen untuk juga mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.
d. Risiko bocornya privasi dan data pribadi
Segala hal mungkin terjadi saat konsumen mangakses internet untuk menjalankan ¬ e-commerce, termasuk risiko bocornya data pribadi karena ulah orang lain yang ingin membobol sistem.
e. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain
Transaksi e-commerce yang berlangsung secara on-line telah mengurangi waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini tidak baik karena dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
f. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan komputer.
3. Bagi masyarakat
a. Berkurangnya interaksi antar manusia
Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan terjadi berkurangnya kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan orang lain secara langsung.
b. Kesenjangan sosial
Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam e-commerce dengan yang tidak, yang memiliki keahlian digaji lebih tinggi daripada yang tidak.
c. Adanya sumber daya yang terbuang
Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan komputer model lama atau software model lama yang sudah tidak relevan untuk digunakan.
d. Sulitnya mengatur internet
Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet dan banyak yang tidak terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus berkembang semakin luas dan jumlah pengguna yang semakin banyak, seringkali membuat pihak berwenang kesulitan dalam membuat peraturan untuk internet.

Rabu, 05 Desember 2012

Mengembangkan Solusi Bisnis


bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan keuntungan. kata bisnis dari bahasa Inggris business, yaitu kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu maupun komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan yang bayak

10 langkah untuk mengembangkan Home Based Business
Pada awalnya, home based business memang tidak membutuhkan karyawan, persediaan, sewa menyewa dll dan cukup menguntungkan. Namun begitu bisnis berkembang pesat, maka si pemilik usaha tersebut akan terjebak oleh kesibukan yang sangat menyita waktu, uang dan tenaga. Untungnya, ada beberapa cara untuk membuat Home Based Business berkembang tanpa mengurangi keuntungan bisnis dan ketentraman. Berikut ini adalah 10 langkah untuk mengembangkan Home Based Business :

1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.

2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada. Pada saat produk anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil peluang dari produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini tidak saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi pembeli retail yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.

3. Carilah Cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah pernah mencoba produk anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu tidak dapat mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan dengan cara Volume Discount. Contoh : Beli satu dapat dua, kartu discount kunjungan. Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.

4. Mulailah untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor independent, pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja akan meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan yang ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang mungkin kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.

5. Membuat web site untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang tidak perlu lagi membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk special: buku2 langka dan barang2 koleksi, Toko online akan membawa kamu untuk memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan koleksi-koleksi tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya usd30 per bulan tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda untuk mendaftarkan Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting Website di server dia, menyediakan beberapa alamat email.

6. Join dengan pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda. Berpartner dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik marketing yang termurah dan termudah.

7. Mulai memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah remaja, mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu2 pekerja, mungkin anda juga bisa menjual produk yang bisa di pakai di rumah dengan beberapa modifikasi. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk berorientasi retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang menjual kue2 kecil dan ringan, dapat menghubungi perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara wholesale. Walaupun harga yang anda tetapkan lebih murah, namun akan memperoleh pendapatan yang lebih konsisten.

8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan biaya mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi yang mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui Face Book, dan lain-lain.

9. Kembangkan ke lokasi lain. Ini bisa dengan menyewa Virtual office di Pusat Bisnis atau Menyewa bersama pemilik UKM lainnya. Ada peluang untuk mendirikan kantor sementara, ketika anda membutuhkan suatu pengembangan tertentu. Seperti menyewa Temporary Office dll.

10. Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis anda dengan jalan Waralaba atau Peluang Bisnis.

Ada juga solusi bisnis untuk kemiskinan

"Solusi Bisnis untuk Kemiskinan"
karya kolaboratif guru besar dan pengusaha besar, Prof Eriyatno dan M Nadjikh. Betapa tidak, keduanya sepakat memadukan ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) untuk satu tujuan mengeluarkan bangsa ini dari kemiskinan. Kesepakatan yang muncul akibat keingintahuan yang dipicu oleh rasa ketidakpercayaan bahwa predikat mis-kin ternyata terkait dengan realitas ekonomi biaya tinggi. Dibandingkan orang kaya, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, ternyata orang miskin masuk dalam kategori high cost economy. Untuk mendapatkan layan-an pokok dengan fasilitas yang serba minim, si miskin dikenai biaya per unit layanan yang relatif tinggi dibanding orang kaya yang serba tersedia fasilitasnya.
Sebagai contoh, kebutuhan air bersih di pedesaan untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum, si miskin harus membeli air dengan jerigen yang harganya berkali lipat, sekitar Rp1000-2000/jerigen (20 liter). Angka ini lebih mahal jika dibandingkan dengan orang kaya yang membayar tarif PAM dengan bayaran per meter kubik sekitar Rp 10 ribuan. Contoh lainnya adalah listrik. Bagi si miskin yang tinggal di perkotaan dan tinggal di rumah yang tidak permanen, di lokasi tanah yang belum jelas statusnya seperti di pinggir sungai atau tanah negara, mereka tidak bisa mendapatkan saluran listrik dari PLN. Dhus, si miskin harus menyambung listrik tidak resmi dengan pemilik rumah yang ada saluran listriknya. Untuk itu, mereka harus membayar biaya listrik minimal dua kali lipat dari tarif PLN normal.
Sementara untuk kebutuhan transportasi sehari-hari, keluarga miskin tidak mempunyai sepeda ataupun sepeda motor. Maka, mereka terpaksa naik transportasi umum seperti becak, ojek, mikrolet, atau bus kota yang biaya per kilometernya relatif mahal, jika dibandingkan dengan biaya per hari menggunakan kendaraan sendiri seperti yang dilakukan orang kaya/mampu. Belum lagi, saat si miskin membutuhkan pinjaman uang, nasib yang sama akan ditemui.
Pengusaha miskin biasanya dinilai tidak bonafid dan tidak bankable oleh lembaga keuangan, karena status kredibilitasnya diragukan. Maka, dengan terpaksa usaha mikro mencari pinjaman uang dari bank gelap dan rentenir yang bunganya minimal 5 persen per bulan atau sekitar 60 persen per tahun. Hal ini berbeda dengan pengusaha kaya yang mendapat bunga pinjaman sekitar 10-15 persen per tahun, dengan jumlah pinjaman yang cukup besar dengan nilai agunan dan kepercayaan perbankan. Ketimpangan inilah yang menye-babkan sulitnya usaha mikro berkembang.
Dari kenyataan tersebut jelas bahwa untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, si miskin memerlukan biaya hidup yang sangat tinggi. Sedangkan pendapatan yang diterimanya rendah dan tak menentu sehingga hidupnya serba kekurangan dan sering terjerat utang dengan rentenir. Berbeda dengan orang kaya yang hidupnya berkecukupan, dan biaya harian relatif lebih rendah jika diban-dingkan dengan pendapatan yang diterimanya. Sehingga, mereka bisa menabung, membeli aset untuk investasi, dan sebagainya.
Dari realitas ini dapat ditarik kurva pembelajaran bahwa orang kaya akan semakin kaya dan orang miskin akan tetap miskin. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, dan apabila belum ada perspektif bisnis untuk memecahkan persoalan kemiskinan tersebut, maka diyakini angka kemiskinan tidak akan pernah bisa diturunkan. Maka, sebuah konsep bisnis di-harapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih melanda jutaan keluarga Indonesia.
Mengapa bisnis? Titik Winarti dalam Forum MDG-UN (2005) mengatakan, "Yang kami butuhkan adalah kesempatan, bukan belas kasihan." Memang, akar permasalahan kemiskinan adalah tidak adanya ketersediaan lapangan kerja yang mampu memberikan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan mereka. Untuk itu, pendekatan bisnis yang mampu menyediakan lapangan kerja buat si miskin sangat penting adanya. Proses bisnis dengan mekanisme unik di mana jaringan produksi dibangun dengan sangat kuat dengan melibatkan si miskin sebagai tenaga kerja di hulu adalah pemikiran cerdas.
Konsep miniplant dibangun di sentra-sentra penghasil bahan baku untuk mempermudah penanganan pasca panen ke tahap proses produksi selanjutnya. Miniplant berfungsi sebagai tempat pengolahan (pabrik) khas sebagai solusi penanganan pasca panen. Warga sekitar bisa diserap untuk bekerja di miniplant ini sehingga dapat meluaskan lapangan kerja dan mening-katkan kesejahteraan mereka. Di sampung, dapat memperpendek rantai tata niaga hasil laut sehingga harga beli bahan baku dari nelayan meningkat, dan nelayan akan tertolong. Miniplant dibangun di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku sehingga penanganannya menjadi lebih cepat, akurat, bersih, efisien, dan rantai segar produk akan terjamin.
Kelola Mina Laut, sebuah perusahaan agribisnis hasil laut di Jatim telah mencontohkan sukses pendekatan miniplant ini untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah-wilayah miskin mitra usahanya. Terutama, di daerah-daerah pesisir di Indonesia, di mana bahan baku hasil laut yang ditangkap para nelayan dikumpulkan, diproses, dan di-grading di miniplant tersebut. Siapa sangka, produk yang diha--silkan mampu menembus pasar ekspor di 30 negara.
Intinya terletak pada pe-manfaatan bahan baku lokal dan pemberdayaan penduduk lokal. Model ini semestinya mampu memantik spirit para pebisnis untuk mengadopsinya sebagai bagian dari upaya turut mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Sudah tidak pada tempatnya pebisnis hanya berorientasi pada profit seraya menutup mata terhadap fenomena sosial di sekelilingnya. Para pe-bisnis mestinya memiliki ke-pedulian untuk mengembangkan bisnis yang dapat menyumbang solusi mengatasi kemiskinan.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews